Friday, November 17, 2017

Larangan Durhaka Kepada Orang Tua

(Bismillahirrah manirrahim, saya berniat ngaji karena Allah,
semoga Allah memberikan ilmuNya dan menolong untuk bisa mengamalkannya. Aamiiin)
______________________
Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, Allahumma shalli ‘ala sayyidina wa maulana wa habiibina wa syafii’ina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa baarik wa sallim.



Anak yang durhaka kepada orang tua, ialah anak yang membuat hati orang tuanya bersedih, marah dan tidak ridha hatinya. Ini sangat berbahaya. Jika tidak segera ditaubati, maka bisa menyebabkan su-ul khotimah (na'uudzubillah). Mati dalam keadaan dicabut imannya oleh Allah, mati kafir. Kekal di neraka, selama-lamanya, dalam azab yang sangat pedih, sengsara yang tiada tara (na'uudzubillah). 

Sungguh kasihan. Padahal hanya menerima sedikit siksaan saja (di dunia ini) sudah tidak mampu menanggungnya.Segeralah bertaubat dengan taubat yang nasuha (bersungguh-sungguh) wahai anak-anak yang durhaka kepada orang tuanya. Sebelum maut datang menjemput. Sebelum mati datang menghampiri. Mumpung masih ada kesempatan. Selagi masih ada waktu. Sungguh kematian itu amat sangat dekat dengan kita. Datang begitu tiba-tiba, tanpa butuh waktu. Astaghfirullahal 'adziim.

Kepada semua orangtua, marilah kita bersabar. Jangan mudah marah dan hilang ridha kepada anak-anak kita. Ucapan orang tua terhadap anak adalah doa, dan doa orang tua sangat didengar Allah. Kita harus bersabar, menerima apapun kekurangan-kekurangan anak kita. Instropeksi diri, dan berdoa kepada Allah agar anak-anak kita diberikan kesadaran dan dibimbing di jalan yang diridhoi-Nya, adalah jalan yang terbaik untuk kita para orang tua.

Tidak boleh putus asa. Tidak boleh menyerah. Karena perjalanan hidup masih berlangsung, dan apa yang akan terjadi pada anak-anak kita besok, kita sama sekali tidak tahu. Maa tadrii nafsun maadzaa takuunu ghodan. Kita tidak tahu sama sekali, apa yang akan terjadi besok. Termasuk apa yang akan terjadi pada anak-anak kita. Itulah sebabnya kita hanya harus bersabar, berusaha memberikan pengertian, berserah diri kepada Allah. Pasti Allah akan memilihkan yang terbaik bagi kita dan bagi anak-anak kita.

Wallahu a’lamu bish shawaab, wahuwal mufaffiq ila aqwamit thariiq.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment